Digital Marketing dalam Pemasaran B2B

 

Digital marketing dalam pemasaran B2B berfokus pada membangun koneksi dengan bisnis lain, yang dalam proses konversinya lebih panjang dibandingkan dengan bisnis B2C. 

Salah satu hal penting yang harus dipahami adalah, dalam pemasaran B2B, terdapat berbagai pihak yang akan  berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Pesan marketing yang dikembangkan oleh perusahaan harus bisa sejalan dengan target dari pembuat keputusan. Hal ini karena transaksi B2B yang besar, sehingga para pelaku di dalamnya perlu fokus untuk mengembangkan kredibilitas dan kepercayaan.

Account-based marketing (ABM) adalah pendekatan marketing yang terfokus pada klien tertentu. ABM dalam pemasaran B2B dapat menjadi strategi yang sukses untuk menghubungkan dan menjalin hubungan yang kuat dengan pembuat keputusan utama di perusahaan target. 

ABM sendiri memiliki pengembangan strategi pemasaran yang dapat disesuaikan pada setiap akun target, berdasarkan masalah-masalah unik yang dimiliki. Agar dapat lebih terhubung dengan akun target, perusahaan B2B dapat menggunakan berbagai strategi pemasaran digital, termasuk email marketing, content marketing, dan social media marketing.

Berikut ini adalah beberapa bentuk digital marketing untuk pemasaran B2B:

  1. Content Marketing

    Content marketing bertujuan untuk menarik dan mempertahankan target kelompok sasaran lewat membagikan konten yang menarik dan bermanfaat. Dalam pemasaran B2B, content marketing dapat juga digunakan untuk memposisikan perusahaan sebagai thought leader di sektornya yang memberikan wawasan kepada calon pelanggan.

    Ada berbagai macam bentuk content marketing seperti blog post, whitepapers, studi kasus, webinar, serta infografik, yang bisa masuk ke dalam strategi perusahaan B2B. Salah satu rumus dalam content marketing adalah lewat pembuatan materi content yang berhubungan dengan masalah yang sering dialami oleh target, kemudian menawarkan solusi langsung yang disediakan oleh perusahaan.

  2. Search Engine Optimization (SEO)

    Search engine optimization (SEO) adalah proses mengoptimalkan situs web agar dapat berada di urutan paling tinggi pada halaman mesin pencari (SERP). SEO dapat digunakan untuk marketing B2B untuk meningkatkan traffic web serta mendapatkan contact calon pelanggan yang tepat. 

    Dalam SEO, pelaku bisnis harus melakukan keyword research dan memproduksi konten yang maksimal agar dapat mengoptimalkan situs web untuk SEO. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa situs web yang mereka buat tidak lemot, mudah digunakan, serta telah kompatibel dengan perangkat seluler.

  3. Email Marketing

    Email marketing adalah alat yang sangat ampuh dalam pemasaran B2B, karena memungkinkan perusahaan untuk tetap berhubungan dengan calon pelanggan dan memelihara prospek dari waktu ke waktu. Email marketing dapat digunakan untuk berbagi materi informatif, mengiklankan barang atau jasa mereka, dan terus memperbaharui target pasar perusahaan.

    Agar efektif, campaign email marketing harus dibuat lebih spesifik sesuai target. Untuk itu, perusahaan dapat mengelompokkan daftar email yang dimiliki sesuai dengan beberapa variabel seperti lokasi, jabatan, dan sektor tertentu.

    Platform media sosial paling signifikan untuk membantu pemasaran B2B adalah LinkedIn karena platform satu ini dirancang untuk menjalin jaringan bisnis dan membantu perusahaan terhubung dengan calon pelanggan. Namun demikian, bisnis juga harus memikirkan penggunaan situs media sosial lainnya seperti Twitter dan Facebook, dan kesesuaiannya dengan target mereka.

  4. Pay-Per-Click (PPC) Advertising

    Pay-per-click (PPC) advertising merupakan bentuk iklan berbayar yang muncul pada halaman hasil mesin pencari (SERP) dan situs web lainnya. Iklan PPC dapat digunakan dalam marketing B2B untuk meningkatkan traffic web dan juga prospek calon pelanggan yang potensial.

    Agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan, strategi PPC harus dibuat sesuai dengan target secara optimal. Perusahaan dapat melakukan keyword research terlebih dahulu dan menulis iklan yang sesuai dengan target pasar mereka. Selain itu, landing page yang dirancang untuk konversi juga harus dirancang sesuai sasaran.

  5. Analytics and Measurement

    Setiap rencana digital marketing harus menyertakan analisis serta perhitungan. Perusahaan B2B yang menggunakan digital marketing sebagai bagian dari strateginya harus dapat memantau dan mengevaluasi metrik pemasaran mereka untuk menentukan apa yang berhasil dan tidak. Informasi yang diperoleh dari analisis ini selanjutnya dapat digunakan untuk membantu meningkatkan campaign selanjutnya.

    Metrik pemasaran dapat dipantau lewat alat seperti Google Analytics, tools analytics social media, dan marketing automation software. Sebaiknya, tentukan juga objektif serta KPI khusus untuk campaign marketing, sehingga lebih mudah dalam meninjau dan menilai hasil yang diperoleh. 

Comments
Blog comments powered by Disqus