5 Hal yang Diperlukan oleh Bisnis B2B untuk Mengikuti Trend Digital Marketing

Menjadi sebuah keharusan bagi para pelaku bisnis B2B untuk selalu mengikuti trend digital marketing, agar dapat berkompetisi dengan bisnis lain di tengah berkembangnya kebutuhan pasar saat ini. 

Namun, dari sekian banyaknya pilihan strategi, platform, serta tools yang ada, efektivitas datangnya leads, serta meningkatnya brand awareness dan pendapatan perusahaan tetap menjadi sebuah tantangan tersendiri. 

  1. Fokus pada Pelanggan

    Terlepas dari platform yang sesuai, segalanya harus fokus pada calon pada pelanggan. Contohnya, apa yang menarik bagi mereka dan pain points yang mereka miliki. Selain hal yang berhubungan langsung dengan produk dan jasa yang dijual, kita juga dapat menggali ke arah kehidupan sehari-hari secara personal, misalnya hobi, kebutuhan sosial, hingga keluarga—jika memungkinkan. Semakin detail Anda mengenal pelanggan, maka semakin banyak strategi yang dapat digunakan untuk bisnis Anda.

    Ketika mereka sudah menghubungi Anda, pastikan customer service yang bertugas pun sudah berkualitas, termasuk sistem layanan pengaduan agar pelanggan yang tidak puas dapat langsung memberikan aduan di tempat yang tepat.

  2. Konten Video

    Berdasarkan data dari Google, sebagian besar dari pelanggan B2B menonton video terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi pembelian. Bahkan 48% calon pembeli menonton video 30 menit yang bercerita tentang review produk, jasa, atau mencari tips serta panduan dan pendapat dari profesional. 

    Adanya konten dalam format video pada website maupun media sosial yang dapat merepresentasikan bisnis Anda, akan sangat membantu baik untuk SEO (Search Engine Optimization) maupun membangun koneksi dengan target audience Anda.

  3. Analisa Data

    Jika bisnis Anda sudah berjalan, manfaatkan data-data yang telah Anda miliki untuk meningkatkan pendapatan lewat digital marketing. Contohnya seperti data pelanggan di level pembuat keputusan, data penjualan (produk/ jasa yang tertinggi jumlah penjualannya), dsb. Data teknis lain seperti data pengunjung ke website dan media sosial perusahaan juga akan sangat krusial dalam menentukan strategi berikutnya yang lebih efektif.

  4. Keep it Simple

    Ketika merangkai atau mempresentasikan produk atau jasa, buatlah secara sederhana dan mudah untuk dimengerti. Calon pelanggan di kategori B2B seringkali hanya memiliki sedikit waktu luang. Untuk meningkatkan rasa percaya mereka kepada bisnis Anda, serta kemungkinan mereka untuk memilih Anda, sebaiknya buat komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat.

  5. Menyesuaikan Cara Berkomunikasi dengan Karakter Pelanggan

    Cara berkomunikasi dalam strategi marketing, seringkali digeneralisasikan dalam sebuah satu cara yang sama untuk semua pelanggan. Padahal pelanggan bisnis Anda sangat bervariasi baik dari sisi demografi maupun personality-nya.

    Kembali pada poin pertama artikel ini, setelah Anda benar-benar memahami calon pelanggan, rangkai sebuah pesan atau strategi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan objektif tersebut. Dengan demikian, calon pelanggan akan lebih merasa terkoneksi dengan bisnis Anda.

Dengan melakukan lima poin di atas, bisnis Anda akan mendapatkan exposure yang lebih banyak sehingga traffic yang datang ke website atau media sosial dapat lebih berkualitas. Hal ini dapat membantu meningkatkan konversi yang pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan perusahaan.

Untuk mencapai hasil yang baik di dunia marketing B2B, perjalanan yang harus dilewati lebih panjang daripada marketing B2C. Pengambilan keputusan yang biasanya berlapis, serta diperlukannya edukasi atau informasi yang lebih akan membantu untuk meningkatkan kepercayaan para pengambil keputusan tersebut.

Sudahkah Anda menjalankan strategi digital marketing yang tepat? Hubungi kami untuk berkonsultasi.

Comments
Blog comments powered by Disqus